Pages

AHMAD BAROKAH

Pages - Menu

Selasa, 08 Desember 2015

Hunting Akbar Macro Nusantara 2015

Logo HAMN 2015
             Hallo selamat musim hujan semua. Kali ini saya pengin berbagi cerita tentang pengalaman saya mengikuti HAMN. Pasti banyak yang bertanya HAMN kuwi panganan opo???
HAMN singkatan dari Hunting Akbar Macro Nusantara adalah event hunting macro terbesar yang diadakan serentak di seluruh Indonesia. Tahun ini diselenggarakan pada Minggu, 6 Desember 2015. Untuk Bekasi berpusat di Narogong Macro Park (rumah Om Eko Adiyanto).

            Singkat cerita, malam minggu aku begadang sampai jam 2 pagi main steelwool di Prisdo (Pintu Air Kalimalang). Pulang dari Prisdo, aku charge baterai kamera, hp dan mencoba untuk tidur (ujung-ujungnya gagal merem). Jam setengah 5 siap-siap soalnya ada mau nebeng. Karena dihubungi gak bisa-bisa, akhirnya jam 5 capcus aku samperin tuh orang. Belom bangun, kan "suwe" namanya. Ahhhh...selalu.

              Jam setengah 6 capcus ke temen no. 2, sama aja. Baru mau mandi. Hmmmmmm !!!!!
Jam setengah 7 baru meluncur ke temen no. 3, dia sudah ready soalnya udah aku wanti-wanti. Next meluncur ke temen no. 4, masih tidur dan gak bisa ikut. OK lah.
Jam 7 baru meluncur ke Narogong. Sepanjang perjalanan lancar. Pas udah deket TKP, ternyata yang pernah kesitu lupa jalan dan tempatnya. Eh....bentar dulu, sebelum muter-muter dan nyasar, ban motorku pecah dulu. Alhasil mesti ganti ban, 45K. Hadewh.......lagi apes.

                 Setelah ban motor diganti, baru deh petualangan dimulai. Nyasar, muter-muter di jalan yang sama. Hahahahahahahasyeeem. Finally, kami datang terlambat. Jam 9 baru di TKP.
Parkir motor, basa basi bentar langsung deh blusukan ke kebon.
Rasa lelah dan dongkol terbayar, serangganya banyak, lengkap dan di Cikarang gak ada.
Berikut beberapa foto dari event kemarin.

Cekidoooot !!!!

Foto Keluarga HAMN 2015 regional Bekasi (tapi aku gak ada, TELAT)

Metallic Beetle

Robber Fly sedang sarapan

Anthelion (undur undur dewasa)

Golden Robber Fly

Lagi bulan madu

Mata Pir (dimana-mana ada)

Ini dia salah satu Robber Fly yang belum ada di Cikarang

               Sebenarnya masih banyak lagi fotonya, cuma yang menurutku bagus cuma ini...hihi
Sedikit tentang Narogong Macro Park, bukan taman melainkan kebun warga. Ada sawah, ladang singkong, ilalang dan semak-semak. Sangat deket dengan pemukiman warga tapi anehnya varian serangga begitu lengkap. Next mesti explore lagi...hahahaha

               Sampai jumpa di HAMN 2016 !!!!!

Selasa, 01 Desember 2015

Main Api (Pengendali Api)

           Bulan November dan Desember tahun ini adalah awal memasuki musim hujan. Hawane adem kang, enake mangan sing anget-anget. Hahahahahaha.
Gak cuma makan yang anget-anget, dalam gejolak jiwa seni fotografiku pun penginnya yang anget-anget.....hihihihihihihihihi.

          Kali ini saya ingin berbagi pengalaman foto yang anget-anget. Main steelwool dan jadi pengendali api. Wuizzzzz....keren mbok !!!!!!
Ok, yang kita bahas dulu yang main api deh, apa steel wool dulu yah. Arggghhhh !!!! Galau !!!
Pingsut or hompimpa set ah, yang menang yang kita bahas duluan.
Pegang jidat, anget. Oh pantess !!!!

Kalo steel wool kayaknya banyak blog yang sudah post tentang foto yang satu ini. Jadi nanti saja aku bahas di post berikutnya...hahahahah
OK...capcus kita ke Pengendali Api

FIRE BENDER (pengendali api)

Bahan :
1. Baskom, ember dan sebangsanya. Jangan mangkok, kekecilan.
2. Air. Banyak ini mah.
3. Sabun atau detergen. Enaknya sih pake sabun cuci piring, wangi, busanya banyak dan gak panas di tangan.
4. Gas kompor mini (kaleng). Di toko, supermarket dan swalayan banyak. Bagi yang demen naek gunung, pasti tau.
5. Korek api.
6. Kamera pastinya.
7. Partner. Susah kalo main ini sendirian buat difoto.



Langkah-langkah :
1. Campur air dan sabun di dalam baskom.
2. Kobok-kobok sampai berbusa.
3. Buka penutup gas, masukkan ke dalam air campuran sabun. Teken aja ke dasar baskom sampe gasnya keluar dan jadi busa.
4. Ambil busa secukupnya pake telapak tangan.
5. Nyalakan korek dan sulut busa yang di tangan. Wuuuuuzz !!!!! Jangan kaget...hihi
6. Minta partnermu jepret saat api nyala. Karena durasinya begitu cepat, set kamera untuk burst shoot. Tinggal kita seleksi mana yang paling bagus dan tepat timingnya.

Berikut hasil foto yang berhasil saya dan temen saya abadikan :











oia, saya kasih tau deh gas yang aku pake, abaikan batere dan steel wool :)


Sementara hanya itu dulu, foto diatas juga sudah mengalami editing agar kesan ANGKER makin terasa.
Karena ini termasuk permainan berbahaya, sediakan air 1 ember untuk berjaga-jaga. hehehehehe
Kalo gak kepake bisa buat cuci tangan juga....OK

Selamat mencoba !!!!!




Kamis, 05 November 2015

Hadiah Yang (tak) Kunanti

              Selasa, 13 Oktober 2015. Seperti biasa setiap jam 6 pagi aku selalu nyalain tivi, sambil asyik nemenin anak kesanyangan yang sibuk dengan bola2nya kumantapkan untuk menonton acara di salah satu stasiun tivi swasta, inisial N diikuti 2 huruf.

              N** TV.




            

              Jam 6 pagi adalah jadwalnya acara berita dengan obralan hangat dan host2 yang kece abis, Indonesia Morning Show (disingkat IMS). Saiapa sih yang gak tau acara ini. Acara berita dan obrolan dengan tema-tema menarik setiap hari. Hari nitu temanya tentang "Kekerasan Seksual Pada Anak". Tema yang lagi hangat terkait ditemukannya sesosok mayat anak kecil di dalam kardus. Lupakan tetntang berita itu, sesuai dengan judul threat ini gak mecing banget kalo yang dibahas kasus pembunuhan.

             Singkat cerita, seperti biasa pula. Di tiap episode ada lomba (atau kuis lebih tepatnya) foto di twitter IMS. Dan tema yang diambil adalah #IMS_AKUDANANAKKU. Dengan iming2 hadiah "bingkisan menarik" (ambigu memang kata2nya). As you know lah, aku adalah tukang foto yang doyan banget motret kebersamaan keluarga kecilku. So pasti stok foto yang isinya aku dan anakku bejibun di memory card. Akhirnya iseng aja aku kirim dua foto berikut :





         
             Beritanya begitu menarik, sampai gak terasa sudah jam 7 lewat. Saatnya mandi untuk pergi nguli. Soal mandi gak usah dibahas. Gerakan sama kayak dulu, kmarin dan besok juga gak berubah. Setelah rapi, wangi dan ganteng (kata istri), kusempatkan membuka hp bentar. Ada BBM dari temen kantor, "cie cie yang menang lomba foto di tivi". Kubuka fb, ada yang tag namaku "pantesan mantengin tivi, om dan dek Dhipta masuk tivi". Masih sedikit gak percaya. Udah siang...capcus nguli.

             Sesampainya di tempat kerja. Aku check twitter. Dan.......Taaaa Raaaaaa !!!!!!



Ternyata menang beneran. Sorenya ada inbox :



           
              Yiha.....penasaran dong pastinya dengan hadiah "bingkisan menarik".
Seminggu berlalu, hadiah belum juga datang. Dua minggu berlalu belum ada kabar. Tepat Minggu ke 3, tanggal 4 November 2015 hadiah "bingkisan menarik" yang ditunggu pun tiba.

              Penasaran dengan tangan mantap kubuka amplop coklat.
dan ini isinya :




                 Sebuah pulpen, gantungan kunci, pin, NETbook dan paper bag. Yeah.....ini hadiah yang bikin aku gak bisa tidur. Ini hadiah yang kunanti 3 minggu.
Hahahahahahahaha....LOL.

Terima kasih NET, terima kasih Indonesia Morning Show. Candaan yang luar biasa.
Bener2 bingkisan yang menarik (membuat penasaran 3 minggu). Cukup tau saja, next moooh ngirim lagi.

Kamis, 22 Oktober 2015

Renungan buat para ayah (termasuk aku)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.



Pagi-pagi nemu cerita beginian.
Sedih bacanya, soalnya aku pun ngalamin. Kerja dengan gaji yang pas2an dan biya hidup yang tinggi.
Langsung saja !!!


Subuh tadi saya melewati sebuah rumah, 50 meter dari rumah saya dan melihat seorang isteri mengantar suaminya sampai pagar depan rumah.

"Yah, beras sudah habis loh..." ujar isterinya.
Suaminya hanya tersenyum dan bersiap melangkah, namun langkahnya terhenti oleh panggilan anaknya dari dalam rumah,

"Ayah..., besok Agus harus bayar uang praktek".
"Iya..." jawab sang Ayah.

Getir terdengar di telinga saya, apalah lagi bagi lelaki itu, saya bisa menduga langkahnya semakin berat.
Ngomong-ngomong, saya jadi ingat pesan anak saya semalam,

"besok beliin lengkeng ya" dan saya hanya menjawabnya dengan "Insya Allah" sambil berharap anak saya tak kecewa jika malam nanti tangan ini tak berjinjing buah kesukaannya itu.

Di kantor, seorang teman menerima SMS nyasar,
"jangan lupa, pulang beliin susu Nadia ya".
Kontan saja SMS itu membuat teman saya bingung dan sedikit berkelakar, "ini, anak siapa minta susunya ke siapa".
Saya pun sempat berpikir, mungkin jika SMS itu benar-benar sampai ke nomor sang Ayah, tambah satu gundah lagi yang bersemayam. Kalau tersedia cukup uang di kantong, tidaklah masalah.
Bagaimana jika sebaliknya?

Banyak para Ayah setiap pagi membawa serta gundah mereka, mengiringi setiap langkah hingga ke kantor. Keluhan isteri semalam tentang uang belanja yang sudah habis, bayaran sekolah anak yang tertunggak sejak bulan lalu, susu si kecil yang tersisa di sendok terakhir, bayar tagihan listrik, hutang di warung tetangga yang mulai sering mengganggu tidur, dan segunung gundah lain yang kerap membuatnya terlamun.

Tidak sedikit Ayah yang tangguh yang ingin membuat isterinya tersenyum, meyakinkan anak-anaknya tenang dengan satu kalimat, "Iya, nanti semua Ayah bereskan" meski dadanya bergemuruh kencang dan otaknya berputar mencari jalan untuk janjinya membereskan semua gundah yang ia genggam.

Maka sejarah pun berlangsung, banyak para Ayah yang berakhir di tali gantungan tak kuat menahan beban ekonomi yang semakin menjerat cekat lehernya. Baginya, tali gantungan tak bedanya dengan jeratan hutang dan rengekan keluarga yang tak pernah bisa ia sanggupi. Sama-sama menjerat, bedanya, tali gantungan menjerat lebih cepat dan tidak perlahan-lahan.

Tidak sedikit para Ayah yang membiarkan tangannya berlumuran darah sambil menggenggam sebilah pisau mengorbankan hak orang lain demi menuntaskan gundahnya. Walau akhirnya ia pun harus berakhir di dalam penjara. Yang pasti, tak henti tangis bayi di rumahnya, karena susu yang dijanjikan sang Ayah tak pernah terbeli.

Tak jarang para Ayah yang terpaksa menggadaikan keimanannya, menipu rekan sekantor, mendustai atasan dengan memanipulasi angka-angka, atau berbuat curang di balik meja teman sekerja. Isteri dan anak-anaknya tak pernah tahu dan tak pernah bertanya dari mana uang yang didapat sang Ayah. Halalkah? Karena yang penting teredam sudah gundah hari itu.

Teramat banyak para isteri dan anak-anak yang setia menunggu kepulangan Ayahnya, hingga larut namun yang ditunggu tak juga kembali. Sementara jauh disana, lelaki yang isteri dan anak-anaknya setia menunggu itu telah babak belur tak berkutik, hancur meregang nyawa, menahan sisa-sisa nafas terakhir setelah dihajar massa yang geram oleh aksi pencopetan yang dilakukannya. Sekali lagi, ada yang rela menanggung resiko ini demi segenggam gundah yang mesti ia tuntaskan.

Sungguh, diantara sekian banyak Ayah itu, saya teramat salut dengan sebagian Ayah lain yang tetap sabar menggenggam gundahnya, membawanya kembali ke rumah, menyertakannya dalam mimpi, mengadukannya dalam setiap sujud panjangnya di pertengahan malam, hingga membawanya kembali bersama pagi. Berharap ada rezeki yang Allah berikan hari itu, agar tuntas satu persatu gundah yang masih ia genggam.
Ayah yang ini, masih percaya bahwa Allah takkan membiarkan hamba-Nya berada dalam kekufuran akibat gundah-gundah yang tak pernah usai.

Ayah ini meyakini bahwa Allah tidak akan menguji seorang hamba kecuali sebatas hamba tersebut mampu memikulnya, dan Ia selalu berprasangka baik kepada Allah dengan meyakini bahwa tiada cobaan yang tidak berakhir dan Jalan keluar selalu akan datang kepada hamba-hamba yang hanya bersandar pada pertolongan dan kasih sayangNYA semata.

Para Ayah ini, yang akan menyelesaikan semua gundahnya tanpa harus menciptakan gundah baru bagi keluarganya. Karena ia takkan menuntaskan gundahnya dengan tali gantungan, atau dengan tangan berlumur darah, atau berakhir di balik jeruji pengap, atau bahkan membiarkan seseorang tak dikenal membawa kabar buruk tentang dirinya yang hangus dibakar massa setelah tertangkap basah mencopet.

Dan saya, sebagai Ayah, akan tetap menggenggam gundah saya dengan senyum. Saya yakin, Allah suka terhadap orang-orang yang tersenyum dan ringan melangkah di balik semua keluh dan gundahnya.

Semoga.


Semoga menginspirasi kita agar jadi hamba yang selalu bersyukur, hamba yang selalu berkerja keras demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Amiin Ya Robbal 'Alamiin

Senin, 04 Mei 2015

Mengenal Street Photography

       Hallo semua !!!!
Lama tak bersua,,,,,hahahahahaha.
Blog-ku nagnggur kiye, mpe akeh sawange !!!!!
Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas tentang street photography. Hehehe...njajal genre anyar. Maklum...aku kan wong gak jelas, senenge melu2 karo njajal sesuatu sing baru.
Langsung bae !!!!

       Fotografi jalanan (bahasa Inggris: street photography) adalah salah satu aliran dalam fotografi. Fotografi jalanan umumnya memuat objek yang diambil di ruang terbuka publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan. Belum ada kesepakatan mengenai padanan yang baku untuk street photography dalam Bahasa Indonesia, namun istilah fotografi jalanan sering dipakai dalam beberapa kesempatan. Foto-foto dalam street photography dapat mengambil lokasi dari berbagai ruang publik seperti jalan, pasar, mal, terminal, stasiun, dan sebagainya.

        Foto-foto yang diambil pada aliran fotografi ini umumnya memakai teknik straight photography, di mana foto menggambarkan kondisi apa adanya dengan meminimalkan manipulasi obyek. Dalam perkembangannya, fotografi jalanan banyak memasukkan unsur-unsur seperti surealisme, humor, dan kejutan dalam komposisinya. Untuk mendapatkan unsur-unsur tersebut dalam suatu foto, perlu dicari saat yang paling tepat dengan posisi obyek yang unik. Istilah decisive moment diperkenalkan oleh Henri Cartier-Bresson untuk menggambarkan kondisi tersebut. (sumber wkipedia).

        Itu tadi sekelumit tentang street photography, kiye ceritane aku lagi agak tertarik sama genre fotografi yang satu ini. Alesane simple, fotoku kepilih di salah satu apa salah dua grup street fotografi terkemuka (cie cie cie). So, semangat kan kalo hasil karya kita diapresiasi.

        Karena baru tertarik dan belum begitu familiar, hasil fotone yo mung sithik. Berikut foto-fotone :


Triangle Formation
(not) night market
Bukan di EROPA
Step Up
So Serious

Tab Face
Captured the moment
Photo selected by BLACK and WHITE UNIVERSE
Photo selected by INDONESIA ON the STREETS

Kuwi secuil fotoku di genre yang baru bagiku, semoga anda menikmati.
Jiahahhahahahaha....untuk pertemuan kali ini, saia cukupkan sekian.


Tetap berkarya dan salam JEPRET !!!!!

Senin, 16 Februari 2015

Membuat smudge photograhy atau Oil Painting menggunakan aplikasi HP

               Hallooo eperibadeh. Jumpa lagi kita.....!!!!!
Lagi rajin ngeblog nih ceritanya. Kali ini saia akan membagikan tutorial cara membuat foto smudge atau orang juga biasa menyebutnya dengan oil painting.
Kalau biasa proses smudge dilakukan dengan bantuan Photoshop, kali ini saia akan membagikan tips membuat oil painting dengan apps hp (android), maklum saia kan gak bisa Photoshop sama sekali kecuali cropping....hehehehe.

                Sebenarnya banyak cara dan tergantung selera juga. Jadi tips ini gak kaku kok, kalau rekan-rekan mau berimprovisasi ya monggo. Tips ini hanya berdasarkan pengalaman saia dan gak ada salahnya saia bagikan ke rekan-rekan.
Pertama adalah apps yang harus disiapkan atau ada di hp rekan-rekan.

Versi 1 => a. Snapseed
                  b. Lithic
                  c. Pixlr

Versi 2 => a. PicSay
                  b. Lithic

Baik saia jelaskan dulu yang versi 1.

1. Pilih foto yang akan kita smudge.
2. Buka di app Snapseed, atur saturation, brightness, contrast, warmth dll sesuai selera.
3. Setelah itu filter HDR Scape (ini juga sessuai selera).
4. Kemuadian kita SAVE, sebut saja foto ini dengan (Pict 1).
5. Buka app Lithic, pilih foto yang sudah kita edit di Snapseed (Pict 1).
6. Apply filter setelah itu jadilah foto smudge hitam putih, selanjutnya kita sebut saja (Pict 1 smudge).
7. Untuk membuat foto smudge kita jadi berwarna, kita buka Pixlr, pilih foto (Pict 1 smudge) yang baru saja kita Lithic.
8. Kemudian kita pilih Adjustment => Double Exposure => Browse (pilih foto (Pict 1)/ foto yang sudah kita edit pertama pakai Snapseed).
9. Atur oppacity antara 30%-50%.
10. Letakkan Pict 1 sepresisi mungkin dengan Pict 1 smudge.
11. Jadilah foto smudge berwarna. SAVE.

Selanjutnya kita coba cara versi 2.

1.  Buka PicSay, pilih foto yang akan kita edit. Resize dengan ukuran Width 415 Height 615. 


Foto original
2. Buka Lithic, pilih foto yang sudah kita resize di PicSay.
Kemudian kita save tanpa kita edit, ini sebagai copy foto yang masih berwarna.
Kita kasih nama file "foto 1". Jangan keluar dulu dari Lithic, langsung kita apply filter.
Hasilnya adalah sebagai berikut. Kita save dengan nama "foto 2".
Hasil Lithic
3. Kemudian kita buka PicSay, pilih yang kita yang kasih nama "foto 1", kemudian kita resize jadi Width 2048 x Height 3075 kemudian export => save.
Kasih nama saja "foto 1a". Tekan tombol back, kita muncul tampilan utama PicSay, kita pilih "foto 2".
Kita resize dengan ukuran Width 2048 x Height 3075, terus pilih Effect => Insert Picture pilih "foto 1a".
Mucul kotak dialog, OK-in aja, crop picture, OK.
Pada di atas layar ada tulisan "place picture 100%, geser bulatan di bawah layar (+) (-) ke tengah sampai 50%. Tinggal di-OK OK saja. Jadi deh. Jangan lupa export => SAVE.

              Pasti ada yang bertanya kenapa kok di-resize??
Agar file yang kita punya ukurannya besar sehingga tidak pecah saat di-zoom.
Terus kenapa foto 1 dan foto 2 di-resize dengan ukuran yang sama??
Supaya saat digabungkan kedua foto presisi. Jadi gak harus disesuaikan lagi seperti kalau kita pakai Pixlr (versi 1).

Hasil penggabungan (blended)



Berikut ini saia lampirkan beberapa contoh foto yang sudah saia buat:


Bengong
Ngoedoed
Nyengir
Mbah putri
Si Engkong
Ngeboel
Eyang Uti
Si Abah
          Sebenarnya prosesnya gak serumit yang dijelaskan. Banyak yang sudah bisa tanpa saia jelaskan sedetil ini. Intinya mau mencoba apa tidak. Selamat berkarya.

Terima kasih atas kunjungannya, jangan lupa g+ or share yah.......!!!!